ANWAR IBRAHIM:
KORUPSI DI INDONESIA TIDAK LEBIH PARAH DARI MALAYSIA
“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia seharusnya dibarengi dengan keberpihakan kepada masyarakat banyak.”
JAKARTA, Jaringnews.com – Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, angkat bicara mengenai dunia perpolitikan Indonesia. Dia menilai, Indonesia mengalami perkembangan politik yang jauh lebih baik ketimbang negaranya.
“Positifnya Indonesia lebih matang, institusi demokrasi lebih mengakar, media lebih bebas. Walaupun ada masalah, ada kritikan kepada KPK, presiden ataupun kasus Century, masih ada ruang bagi publik untuk mengetahuinya,” ujar dia kepada Jaringnews.com dalam sebuah wawancara eksklusif di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/7).
Ada dua isu menantang yang dialami Indonesia hingga kini. Pertama, isu mengenai korupsi, dan isu tentang ekonomi. Namun, lagi-lagi menurut dia, korupsi yang terjadi di Indonesia tidak lebih parah dengan yang terjadi di Malaysia. Hanya saja, sambung dia, media di Malaysia dikontrol oleh pemerintah.
“Tidak benar korupsi di Malaysia tidak lebih parah seperti yang digambarkan. Sebab kita sophitication (lebih canggih). Korupsi di Malaysia tidak dihebatkan (diberitakan) karena media dikontrol,” ungkap pria kelahiran Pulau Pinang, Malaysia, 10 Agustus 1947 ini.
Dia pun menyebutkan satu kasus korupsi di Negeri Jiran yang terkesan sengaja tidak diekspos media, yakni mengenai skandal pembelian kapal selam dari Prancis pada 2002 oleh pemerintah Malaysia yang tengah mengemuka.
“Di mahkamah Prancis sudah dibuka, berita soal ini di Prancis ada, tapi di Malaysia tidak diungkit. Satu dunia bicara korupsi setengah miliar ringgit, tapi dipadamkan (tak diungkap) sama sekali,” ujar dia.
Lalu, mengenai isu ekonomi, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia seharusnya dibarengi dengan keberpihakan kepada masyarakat banyak. “Masih ada marginalization (marjinalisasi), kemiskinan, dan jurang itu terus melebar. Saya tidak pikir itu sustainable (berkelanjutan),” tuntas Anwar.
Kedatangan Anwar ke Jakarta yakni untuk menghadiri diskusi ilmiah dengan tema Peace & Reconciliation in Southeast Asia, yang akan digelar di Hotel Shangri-La, pukul 15.00 WIB. Acara ini merupakan perayaan setahun usia jurnal tiga bulanan berbahasa Inggris ‘Strategic Review: The Indonesian Journal of Leadership, Policy, World Affairs’, yang diluncurkan pada 15 Agustus 2011 lalu.
Selain Anwar, turut menjadi pembicara dalam forum ini, yakni mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. Acara ini akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
No comments:
Post a Comment